Pemkot Serang Belum Mau Antisipasi Kasus Demam Berdarah, Wali Kota Serang: Harus Ada Laporan Masyarakat

PROSERANG.COM - Baru-baru ini sebanyak lima orang warga Kota Serang terserang penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).

Hal ini seperti yang terjadi pada warga Grand Sutera Kelurahan Panancangan, Kecamatan Cipocokjaya, Kota Serang.

Bahkan, untuk mengantisipasi kasus DBD agar tidak semakin parah, warga setempat rela melakukan swadaya untuk melakukan foging.

Baca Juga: Lima Warga Perumahan Grand Sutera Kota Serang Terjangkit DBD, Warga Lakukan Fogging Swadaya

Mengenai kasus DBD yang kembali mulai merebak di wilayah Kota Serang, Wali Kota Serang Syafrudin turut angkat bicara.

Wali Kota Serang menyampaikan bahwa untuk kasus DBD di Kota Serang secara resmi dirinya belum menerima laporan.

Hal tersebut seperti yang disampaikan Syafrudin kepada proserang.com usai menghadiri rapat paripurna di DPRD Kota Serang pada Senin, 18 September 2023.

Baca Juga: Penyampaian Raperda APBD 2024, Wali Kota Serang Sebut Defisit Anggaran Capai Rp87 Miliyar

Kendati demikian, Syafrudin menyampaikan bahwa dirinya memang sudah mengetahui adanya kasus DBD di Kota Serang.

"DBD secara resmi belum ada laporan, kejadiannya memang sudah ada," kata Syafrudin kepada proserang.com.

Namun, hingga saat ini pihak Pemerintah Kota (Pemkot) Serang belum mau mengambil langkah antisipasi.

Baca Juga: BPK Diminta Audit Pengelola Pasar Induk Rau, Wali Kota Serang: Kerjasama Perlu di Evaluasi

Pasalnya, untuk mengambil langkah antisipasi, lanjut Syafrudin, perlu terlebih dahulu adanya laporan dari masyarakat.

Laporan masyarakat, disebut oleh Syafrudin, agar Pemkot Serang dapat segera mengambil langkah tindakan antisipasi.